Ujung_Pena, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Robikin Emhas
mengatakan bahwa kelompok intoleran dan kelompok pengusung khilafah melakukan
propaganda yang tidak henti-hentinya di media sosial. Mereka bahkan membuat dan
menyebarkan konten-konten provokatif yang tidak lagi mengindahkan norma-norma
dan akhlak Islam.
credit :http://www.nu.or.id/post/read/101669/ini-sebab-ujaran-kebencian-dan-propaganda-khilafah-banjiri-medsos
Demikian disampaikan H Robikin Emhas dalam penutupan
Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) Gelombang Kedua Zona DKI Jakarta di
Jakarta Islamic Center, Jakarta Utara, Sabtu (19/1) malam.
“Kelompok di luar kita menetapkan Indonesia sebagai darul
kufri, medan perang. Mereka merasa demikian. Karena medan perang mereka
melakukan segala cara meski melanggar ajaran Islam sendiri dengan dalih taktik
dan propaganda perang,” kata H Robikin di hadapan sedikitnya 300 peserta MKNU.
Ia mengatakan bahwa mereka tidak henti-hentinya menyebarkan
ujaran kebencian, hujatan, fitnah, hoaks, sentimen SARA dalam berbagai bentuk
produk di media sosial. Mereka menghina amaliah warga NU, menanamkan kebencian
terhadap sesama anak bangsa, mendelegitimasi dasar negara Indonesia.
“Apakah kita merasa Indonesia sebagai darul kufri dan medan
perang? Ulama NU dengan tegas mengatakan bahwa Indonesia adalah darus salam.
Tetapi mereka ini sedikit dan tidak berani angkat senjata. Coba cek medsos.
Apakah mereka tidak sengaja? Mereka terstruktur dan terorganisir,” kata H
Robikin.
Ia mengajak warga NU untuk meningkatkan dakwah Islam sesuai
ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah di medsos. Tetapi ia berpesan agar warga NU
jangan pernah meninggalkan akhlak. Ia mengimbau warga NU untuk melakukan amar
makruf bil makruf dan nahi mungkar bil makruf.
Menurutnya, dai NU harus berbeda dari ustadz-ustadz
pengusung khilafah dan kelompok pendukung intoleransi. Para ustadz NU harus
mengutamakan akhlak sebagaimana teladan yang diberikan oleh Rasulullah SAW.
“Mereka menganggap bahwa bahwa Indonesia sekarang adalah
darul kufri atau medan perang karenanya boleh melakukan khidah atau tipu
muslihat. Biarkan saja. Itu mereka. Kita tidak boleh seperti mereka karena kita
adalah ahlul haq yang menjaga wasathiyah (ummatan wasathan) atau kemoderatan
sebagaimana amanah dalam Al-Quran kepada Rasulullah,” kata H Robikin.
credit :http://www.nu.or.id/post/read/101669/ini-sebab-ujaran-kebencian-dan-propaganda-khilafah-banjiri-medsos
Comments
Post a Comment