DA’WAH BIL HIKMAH

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Qs.  An nahl ayat 125)
Fenomena munculnya da’wah islam yang marak baik di media massa cetak maupun elektronika dan juga di sosial media patut di syukuri oleh kaum muslimin.  Dan juga munculnya para da’i yang sangat bersemangat dalam menyampaikan ajaran islam juga sesuatu yang menggembirakan umat islam.  Namun di tengah – tengah maraknya da’wah ini ada yang memprihatinkan kita dimana menyampaian materi da’wah yang kadang tidak bijak.  Dan lebih ironis lagi ada sebagian da’i berubah fungsi,  dia tidak lagi menjadi da’i yang menyampaikan ajaran islam akan tetapi dia menjadi hakim yang memvonis objek da’wahnya.
Saudaraku….
Bilhikmah,  itulah prinsip yang harus dilaksanakan dalam mengemban da’wah.  Bilhikmah dalam makna bijaksana,  da’wah diamalkan sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.  Dimana beliau Rasulullah saw dalam melakukan da’wah menggunakan bahasa – bahasa yang tegas,  hujjah – hujjah yang kuat,  menyentuh hati.  Walaupun tegas,  bahasa yang beliau gunakan bukanlah bahasa yang kasar yang menyinggung objek da’wah (mad’u).  Da’wah yang Rasulullah saw jalankan adalah mengajak manusia menuju islam bukannya mengejek manusia.  Sasarannya da’wah adalah hati,  jika hati seseorang telah tersentuh maka akan menjadi media menghantarkan seseorang menuju hidayah Alloh SWT.  Hindari kata – kata kasar yang menyakitkan hati,  jangan mengejek tapi mengajak,  tegakkan hujjah bukan menghujat itulah da’wah bilhikmah.
Saudaraku…
Prinsip bijaksana yang terkandung dalam da’wah juga termasuk menggunakan bahasa da’wah yang bisa dipahami dengan jelas oleh objek da’wah.  Meskipun seorang da’i mengerti berbagai bahasa namun ketika berda’wah ia bukan sedang mendemonstrasikan ilmunya,  akan tetapi ia sedang menyampaikan pesan – pesan Ilahi kepada manusia.  Amat bijak jika dalam penyampaian pesan – pesan itu,  dia menggunakan bahasa yang dimengerti oleh orang yang sedang di da’wahi,  sebagaimana Firman Alloh SWT:
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ رَسُولٍ إِلَّا بِلِسَانِ قَوْمِهِ لِيُبَيِّنَ لَهُمْ ۖ فَيُضِلُّ اللَّهُ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. (Qs Ibrahim ayat 4)
Saudaraku…
Hal yang juga tidak boleh dilakukan dalam da’wah adalah memaki orang kafir yang bisa menyebabkan mereka kembali memaki Alloh SWT,  sebijaksana mungkin hal ini harus diperhatikan sebaik – baiknya.  Jangan sampai akibat makian para da’i menjadi penyebab orang – orang kafir itu memaki Alloh SWT,  sebagaimana Firman Alloh:
وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ كَذَٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ مَرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. (Qs al an’am ayat 108)
Saudaraku
Yang harus menyertai para da’i dalam melaksanakan da’wah bilhikmah adalah sikap sabar.  Sabar dalam menyebarkan da’wah Islam.  Dengan kesabaran ini insya Alloh para da’i akan bijaksana dalam menghadapi segala jenis tantangan da’wah.  Menghadapi musuh – musuh da’wah tidak boleh asal hantam kromo yang berakibat merugikan da’wah itu sendiri.  Seorang da’i harus mampu membalas segala bentuk keburukan yang dilakukan oleh mereka yang menentang da’wah dengan kebaikan dan keindahan akhlak.  Alloh SWT berfirman:
وَلا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
“Dan tidaklah sama perbuatan yang baik dan yang jahat. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba antara kamu dan dia ada permusuhan jadikan seolah-olah ia adalah teman yang sangat setia”.(Qs: Fushilat : 34).
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
“Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar, dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar”. (Qs: Fushilat : 35).
Hadits Rasulullah saw
وعن أبي مالك الحارث بن عاصم الأشعري رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم الطهور شطر الإيمان والحمد لله تملأ الميزان وسبحان الله والحمد لله تملآن أو تملأ ما بين السموات والأرض والصلاة نور والصدقة برهان والصبر ضياء والقرآن حجة لك أو عليك كل الناس يغدو فبائع نفسه فمعتقها أو موبقها رواه مسلم
Abu Malik Al-Harits bin ‘Ashim Al-Asy’ari RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kesucian itu sebagian dari iman, dan kalimat alhamdulillah memenuhi timbangan. Kalimat subhanallah dan alhamdulillah memenuhi ruang yang ada di antara langit dan bumi. Shalat itu cahaya, sedekah itu bukti, sabar itu cerminan, Al-Qur’an itu hujjah yang akan membela atau menuntutmu. Setiap manusia bekerja. Ada yang menjual dirinya, ada yang membebaskan dirinya, dan ada pula yang menghancurkan dirinya.” (HR. Muslim)
DA’WAH MENGAJAK MANUSIA BUKAN MENGEJEK MANUSIA,  MENYAMPAIKAN HUJJAH BUKAN MENGHUJAT MANUSIA DAN MENDIDIK BUKAN MENDADAK…
الحمد لله رب العالمين
Haris Amir Falah
#muslimsejati #zonamuslim #indonesia #nusantara #khilafah #bhinekatunggalika #intoleran #Islam #merahputih #islampedia #bangsa #negara

Comments