Saya teringat dengan pesan KH. Hasyim Muzadi dalam salah satu ceramahnya disalah satu stasiun TV nasional yang menyatakan bahwa untuk mengatasi tindakan terorisme, kita tidak bisa mengunakan cara kekerasan untuk menghilangkan tindakan mereka dari bumi Indonesia ini.
Menurut beliau bahwa selama ini penanganan terorisme di Indonesia masih menggunakan “cara Amerikanis” bukan cara Indonesianis untuk mengatasinya. Hal inilah yang menurut beliau malah membuat jaringan terorisme semakin tumbuh subur di tengah-tengah kita.
Seperti diungkapkan di atas tadi persoalan utama terorisme adalah pemahaman yang salah atas doktrin agama, dan yang mengetahui salahnya di mana dalam pemahaman doktrin agama tersebut tidak lain adalah para ulama.
Hal itulah yang dimaksud oleh KH. Hasyim Muzadi dengan menangani terorisme dengan cara Indonesianis yaitu dengan melibatkan ulama sebagai ujung tombak dalam berdakwah untuk mencounter narasi agama yang keliru tersebut. Karena bagaimanapun hanya orang yang belajar agama dengan baiklah (ulama) yang mengetahui dimana doktirin agama yang keliru bisa bersemai di pemahaman para teroris tersebut.
Namun pertanyaanya hari ini sudah sejauh mana para ulama kita memahami seperti apa doktirin agama yang dipahami oleh para teroris tersebut dengan perspektif keilmuan Islam terlebih memahami jaringan terorisme yang sedang berkembang sekarang. Saya rasa hal ini masih menjadi PR besar kita bersama sebagai umat Islam untuk ikut andil dalam menyebarkan pemahaman yang baik terkait agama yang kita anut.
Karena bagaimanapun juga ulama memiliki peran yang sangat strategis untuk menghalau tindakan mereka. Terutama ulama yang berada di akar rumput yang banyak kegiatanya bersingungan langsung dengan masyarakat luas. Karena bagaimanapun juga tindakan-tindakan mereka tidak bisa dilepaskan dari peran para penyebar doktrin kekerasan dan kebencian yang geraknya juga masif dilingkaran masyarakat kita.
Mereka bergerak bagai api dalam sekam, halus tidak kelihatan tapi efektif. Tiba-tiba korban berjatuhan, orang-orang yang ingin belajar agama Islam tersesat dijalan kematian atas iming-iming surga yang masih khayalan.
Banyak orang mengatakan bahwa tindakan mereka tidak bisa dihubungkan oleh salah satu agama tertentu apalagi Islam karna semua agama tidak pernah mengajari umatnya untuk melakukan kekerasan hingga sampai membunuh.
Namun bagaimanapun juga tindakan yang mereka lakukan mau tidak mau menggunakan simbol agama atau doktrin agama yaitu Islam walaupun tingkat validitasnya tidak ada. Dari hal itulah kita sebagai umat Islam juga harus merasa bertanggungjawab atas tindakan yang dilakukan oleh saudara-saudara kita tersebut.
Dengan cara mempelajari agama Islam dengan baik dan benar sesuai tuntunan yang di ajarkan oleh para ulama, kemudian menyebarkan kelingkungan terkecil keluarga kita sampai lingkungan masyarakat kita lebih luas. Hanya dengan itulah doktrin agama yang mengajak kearah terorisme bisa kita halau dengan memahami agama islam dengan benar.
credit : geotimes.co.id
Comments
Post a Comment